KESALAHAN PROGRAM
- Kesalahan Leksikal
- Misalnya kesalahan mengeja keyword, contoh: then ditulis ten - Kesalahan Sintaks
- Misalnya pada operasi aritmatika kekurangan jumlah paranthesis (kurung). contoh : A:=X+(B*(C+D) - Kesalahan Semantik
- Tipe data yang salah, misal tipe data integer digunakan untuk variabel string.
- Variabel belum didefinisikan tetapi digunakan dalam operasi.
PENANGANAN KESALAHAN
Prosedur penangan kesalahan terdiri dari :
- Mendeteksi kesalahan
- Melaporkan kesalahan
- Tindak lanjut perbaikan
Pelaporan kesalahan yang dilakukan oleh sebuah kompilator meliputi :
REAKSI KOMPILATOR PADA KESALAHAN
Pada saat kompilator menemukan kesalahan terdapat beberapa tingkatan diantaranya adalah :
PEMULIHAN KESALAHAN
Tujuannya mengembalikan parser ke kondisi stabil (supaya bisa melanjutkan proses parsing ke posisi selanjutnya).
Strategi yang dilakukan sebagai berikut :
- Kode kesalahan
- Pesan kesalahan dalam bahasa natural
- Nama dan atribut identifier
- Tipe – tipe yang terkait bila type checking
Contoh : Error 162 jumlah: unknown identifier
Kode kesalahan = 162
Pesan kesalahan = unknown identifier
Nama identifier = jumlah
REAKSI KOMPILATOR PADA KESALAHAN
Pada saat kompilator menemukan kesalahan terdapat beberapa tingkatan diantaranya adalah :
- Reaksi yang tidak dapat diterima (tidak melaporkan error)
Kompilator crash : berhenti atau hang
Looping
Kompilator melanjutkan proses sampai selesai tapi program program objek yang dihasilkan salah. - Reaksi yang benar tapi kurang dapat diterima dan kurang bermanfaat.
Kemampuan kompilator untuk mendeteksi dan melaporkan kesalahan hanya satu kali untuk setiap kali kompilasi. - Reaksi yang dapat diterima
a. Reaksi yang sudah dapat dilakukan (dewasa ini), yaitu melaporkan kesalahan, dan selanjutnya melakukan:
- Recovery / pemulihan, lalu melanjutkan menemukan kesalahan yang lain bila masih ada.
- Repair / Perbaikan kesalahan, lalu melanjutkan proses translasi dan menghasilkan program objek yang valid
b. Reaksi yang belum dapat dilakukan (dewasa ini), yaitu kompilator mengkoreksi kesalahan, lalu menghasilkan program objek sesuai dengan yang diinginkan pemrogram.
PEMULIHAN KESALAHAN
Tujuannya mengembalikan parser ke kondisi stabil (supaya bisa melanjutkan proses parsing ke posisi selanjutnya).
Strategi yang dilakukan sebagai berikut :
- Mekanisme Ad Hoc
- Syntax Directed Recovery
- Secondary Error Recovery
- Context Sensitive Recovery
1. Mekanisme Ad Hoc
Recovery yang dilakukan tergantung dari pembuat kompilator sendiri / Spesifik, dan tidak terikat pada suatu aturan tertentu. Cara ini biasa disebut juga special purpose error recovery
2. Syntax Directed Recovery
Melakukan recovery berdasarkan syntax
Contoh : ada program
beginkompilator akan mengenali sebagai (dalam notasi BNF)
A:=A+1
B:=B+1;
C:=C+1
end;
begin < statement>?<statement>;<statement>end;
? akan diperlakukan sebagai “;”
3. Secondary Error Recovery
Berguna untuk melokalisir kesalahan, caranya :
- Panic mode
Maju terus dan mengabaikan teks sampai bertemu delimeter (misal ‘:’)
contoh :
contoh :
if A := 1Teks diatas terjadi kesalahan karena tidak ada instruksi THEN, kompilator akan maju terus sampai bertemu ‘;’
Kondisi := true;
- Unit deletion
Menghapus keseluruhan suatu unit sintaktik (misal: <block>,<exp>,<statement> dan sebagainya), efeknya sama dengan panic mode tetapi unit deletion memelihara kebenaran sintaksis dari source program.
4. Context Sensitive Recovery
Berkaitan dengan semantik, misal bila terdapat variabel yang belum dideklarasikan (undifined variabel) maka diasumsikan tipenya berdasarkan kemunculannya.
ERROR REPAIR
Bertujuan untuk memodifikasi source program dari kesalahan dan membuatnya valid.
Mekanisme Error Repair meliputi :
1. Mekanisme Ad Hoc
Tergantung dari pembuat kompilator sendiri
2. Syntax Directed Repair
Menyisipkan simbol terminal yang dianggap hilang atau membuang terminal penyebab kesalahan
contoh :
While a<1
I:=I+1;
Kompilator akan menyisipkan DO karena kurang simbol DO
Menyisipkan simbol terminal yang dianggap hilang atau membuang terminal penyebab kesalahan
contoh :
While a<1
I:=I+1;
Kompilator akan menyisipkan DO karena kurang simbol DO
3. Context Sensitive Repair
Perbaikan dilakukan pada kesalahan :
- Tipe Identifier. Diatasi dengan membangkitkan identifier dummy, misalkan :
Var A : string;
begin
A:=0;
end;
- Tipe Konstanta
Diatasi dengan membangkitkan konstanta baru dengan tipe yang tepat.
4. Spelling Repair
Memperbaiki kesalahan pengetikan pada identifier, misal :
Memperbaiki kesalahan pengetikan pada identifier, misal :
WHILLE A = 1 DOIdentifier yang salah tersebut akan diperbaiki menjadi WHILE
Sekian Artikel Cara Menangani Kesalahan Pada Program.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar