12/06/15

Sejarah Perkembangan Pemikiran Manajemen

Sejarah Perkembangan Pemikiran Manajemen_

Sejarah Perkembangan Pemikiran Manajemen - Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.


A. Aliran Hubungan Dalam Manajemen

1. Aliran/Teori Manajemen Klasik,

Tokoh Pertama sebelum Manajemen Ilmiah :
Robert Owen (1771-1858) : menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi dan perbaikan kondisi kerja. 
Charles Babbage (1792-1871) : Menganjur prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi.

a. Aliran manajemen ilmiah (scientific management), Tokohnya ;

Frederick W. Taylor (1856-1915) (Bapak Manajemen Ilmiah): Mengembangkan prinsip dasar (filsafat) penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen, meliputi:
  1. Pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen.
  2. Seleksi ilmiah untuk karyawan.
  3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan. 
  4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja. 
Frank Bunker Gilbreth (1868-1924) dan Lillian Gilbreth (1878-1972) : Frank merupakan pelopor pengembangan studi gerak dan waktu, dan menciptakan beragai teknik manajemen dan sangat tertarik terhadap masalah efisiensi. Sedangkan istrinya Lillian, lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan dan latihan personalia.

Henry L. Gantt (1861-1919) : Kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen, seleksi ilmiah tenaga kerja, system insentif (bonus) untuk menrangsang produktivitas, dan penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci.

Harrington Emerson (1853-1931) : Masalah pemborosan dan ketidakefisienan, yang merupakan penyakit system industri.


b. Teori Organisasi Klasik (classical organization theory), Tokoh-tokohnya :

Henri Fayol (1841-1925) : Merinci manajemen menjadi 5 (lima) unsur, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan.

Fayol juga mengemukakan 14 (empat belas) prinsip-prinsip manajemen, yaitu : Pembagian kerja, Wewenang, Displin, Kesatuan perintah, Kesatuan pengarahan, Meletakkan kepentingan perseorangan dibawah kepentingan umum, Balas Jasa, Sentralisasi, Rantai Skalar (Garis Wewenang), Order, Keadilan, Stabilitas staf organisasi, Inisiatif dan semangat Korps.

James D. Mooney : untuk merancang organisasi perlu diperhatikan 4 (emapt) kaidah dasar, yaitu; koordinasi, prinsip scalar, prinsip fungsional, prinsip staf.

Mary Parker Follett (1868-1933) : Bertindak sebagai jembatan antara teori klasik dan hubungan manusiawi, karena pemikiran mereka berdasarkan kerangka klasik, tetapi memperkenalkan bebeap unsur-unsur baru tentang aspek-aspek hubungan manusiawi.

Chaster I. Barnard (1886-1961): Fungsi-fungsi utama manajemen adalah perumusan tujuan dan pengadaan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mencaapai tujuan.


2. Aliran Hubungan Manusiawi

Hugo Munsterberg (1863-1916) (Bapak Psikologi Industri): Ada 3 (tiga) cara untuk mencapai peningkatan produktivitas yaitu; 1) penemuan best possible person, 2) penciptaan best possible work, dan 3) penggunaan best possible effect untuk memotivasi karyawan.

Elton Mayo (1880-1949) : Mengembangkan studi tentang perilaku manusia dalam berbagai situasi kerja.


3. Aliran Manajemen Modern

a. Perilaku Organisasi, tokoh-tokohnya :

  • Abraham Maslow : Mengemukakan adanya “hirarki kebutuhan” dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.
  • Douglas McGregor : Teori X dan Teori Y
  • Frederick Herzberg : Teori Motivasi Higienis atau Teori Dua Faktor.
  • Robert Blake dan Jane Mouton : Membahas lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial (managerial grid).
  • Fred Fiedler : Menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
  • Chris Argyris : Memandang organisasi sebagai system social atau system antar hubungan budaya.
  • Edgar Schein : Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.



Prinsip-Prinsip Dasar Perilaku Organisasi

  • Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan, prosedur, prinsip).
  • Manajemen harus sistematik.
  • Pendekatan motivasional
  • Unsur manusia adalah factor kunci penentu sukses atau kegagalan
  • Manajer masa kini harus diberi latihan dalam pemahaman prinsip-prinsip dan konsep-konsep manajemen.
  • Organisasi harus menciptakan iklim yang kondusif bagi karyawan.


b. Aliran Kuantitatif (operation research/management science)

Langkah-langkah pendekatan management science biasanya adalah sebagai berikut :

  • Perumusan masalah.
  • Penyusunan suatu model matematis.
  • Mendapatkan penyelesaian dari model.
  • Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.
  • Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.
  • Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi.


B. Pendekatan Manajemen Lainnya.

  1. Pendekatan system : Menjelaskan bahwa organisasi dipandang sebagai suatu system.
  2. Pendekatan kontingensi (Contingency Approach) : secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu hubungan fungsional “bila-maka” (if-then). Bila adalah variabel bebas, dan maka adalah variabel bergantung.

Dalam pendekatan kontingensi ada 3 variabel utama, yaitu lingkungan (variabel bebas), konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen dan hubungan kontingensi antara keduanya (variabel terikat).


C. PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN DIMASA MENDATANG

Melihat kembangan teori manajemen, ada lima kemungkinan arah perkembangan teori manajemen selanjutnya dimasa mendatang, yaitu :

  • Domina : Salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling berguna.
  • Divergence : Setiap aliran berkembang melalui jalurnya sendiri.
  • Convergence : Aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan-batasan di antara mereka cenderung kabur.
  • Sintesa : Masing-masing aliran berintegrasi.
  • Proliferation : Kemungkinan bertambah aliran lagi (berkemang biak).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *